PROSES PERSUASI
Kenneth Burke menjelaskan proses persuasi sebagai kegiatan membujuk seseorang dengan catatan kita bisa mengerti atau bisa berbicara dengan orang melalui bahasanya, melalui pidato, isyarat, mempergunakan gaya suara pesan kesan, sikap, gagasan,melakukan cara-cara anda kepadanya.
Proses persuasif akan dikatakan berhasil jika kita bisa membuat lawan bicara kita terpengaruh.Kegiatan persuasif meliputi beberapa hal tergantung pada sikap apa yang kita pijakkan.Hal ini meliputi sikap, kepercayaan, opini, objek sikap dan motivasi.
- Sikap, dalam pengertiannya sikap oleh martin fishbein sebagai suatu kecenderungan untuk memberi reaksi yang menyenangkan, tidak menyenangkan, atau netral terhadap suatu objek atau sekumpulan objek.Dengan beragam sikap yang kita tujukan misalnya kepada presiden sebuah perusahaan, kebijakan baru, perkawinan terbuka, sistem politik, pengangguran, inflasi dan lain-lain.Sedangkan objek sikap terhubung kepada siapa sikap itu ditujukan.
- Kepercayaan, dibedakan tingkat pengaruhnya dengan menentukan sikap tertentu.Dalam pembagiannya kepercayaan dibagi atas kepercayaan kepada objek-objek dan kepercayaan tentang objek-objek.
- Motivasi, Bagaimana kita memotivasi seseorang adalah salah satu bagian dari persuasi.Istilah motivasi ini sering dipakai disini mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang, nilai sosial politik , moral, ekonomi, agama, serta kebutuhan fisik dan psikologis.
MODEL PERSUASI
Model persuasi yang sangat efektif dapat diterangkan dengan menggunakan model yang relatif sederhana.


Dalam model ini objek persuasi boleh jadi berupa kepercayaan, orang, tindakan, dan lain-lain.Tujuan anda mungkin untuk memperoleh kenaikan gaji atau kenaikan pangkat, untuk meyakinkan para pendengar anda tentang rencana produksi baru, atau untuk menjamin suara dalam pemilihan yang akan datang.Bagaimanapun tujuan tersebut, Anda mesti membentuk di dalam pikiran pendengar hubungan-hubungan antara tujuan dengan faktor-faktor motivasi pendengar anda(tujuan, kebutuhan, dan nilai).Penegasan sederhana tentang suatu hubungan tidaklah cukup.Pernyataan yang tegas harus didukung dengan fakta.Fakta mungkin terwujud dalam bentuk kesaksian ahli, ilustrasi faktual, statistik, dan lain-lain.
MEMBUAT HUBUNGAN
Gary Cronkhite memperkenalkan lima macam argumen yang cenderung membentuk hubungan antara motivasi dengan objek persuasi.Hubungan ini mencakup kontingensi (kemungkinan), argumen (sebab-akibat), katagorisasi (penggolongan), persamaan (argumen perbandingan), aproval (alasan berdasarkan kesaksian), dan kejadian yang tidak disengaja.
- KONTINGENSI : Ketika anda menganjurkan gagasan anda, diterima, akibatnya akan meninggalkan keuntungan perusahaan.Anda mempergunakan hubungan kemungkinan.Persuasi dilakukan dengan cara-cara hubungan kemungkinan diambil dari pemikiran bahwa tanggapan yang benar terhadap objek persuasi akan menghasilkan pemuasan kebutuhan, pencapaian tujuan, atau ungkapan ungkapan nilai.
Setiap saat anda menggunakan fakta-fakta untuk membangun mata rantai sebab-akibat antara tujuan persuasi anda dengan faktor motivasi pendengar anda.Di sini anda menggunakan hubungan kemungkinan.
- KATEGORISASI : proses pesuasif ini berawal ketika kita mengawali sebuah pernyataan dengan sebuah alasan keyakinan kemudian dihubungkan dengan alasan kepercayaan. Anda bisa mendahulukan alasan dengan “mengapa kita harus percaya ini.....”dan dilanjutkan dengan “jika kita tidak.....”.Dalam kata lain anda telah menghubungkan tujuan persuasif dengan anda dengan motivasi.Alasan dari sebab akibat tampaknya cocok untuk menghubungkan sebab anda dengan tujuan produktif(peningkatan penjualan, peningkatan produksi).
- PERSAMAAN : Dimana pun anda dapat menghubungkan objek persuasif dengan objek lainnya yang anda ketahui sehingga pendengar akan memendang menyenangkan atau tidak menyenangkan, Andabarangkali ingi menggunakan hubungan persamaan.Jenis penalaran ini sering disebut sebagai penalaran dengan analogi.jika anda ingin menyakinkan perusahaan anda guna menghindari tindakan tertentu, kembangkan suatu perbandingan langkah demi langkah mengenai perusahaan anda dengan sebuah perusahaan yang telah bangkrut dengan menggunakan dengan menggunakan kebijaksanaan yang serupa.
Dalam pemilu indonesia 2009 kemarin wajah Kh.Zainuddin Mz di edarkan kedalam dunia maya dan beberapa poster dengan memakai baju politisi atau baju tentara.Wajar jika beliau akan menjadi seorang politisi, namun sedikit perubahan itu telah mempengaruhi persepsi jutaan orang.
- HUBUNGAN YANG SALING MENDUKUNG : Sebagaimana dalam hubungan persamaan , faktor motivasi tidak melibatkan kebutuhan , nilai, dan tujuan.Suatu gejala yang menarik terjadi ketika sumber-sumber negatif bertalian dengan konsep-konsep atau orang yang cukup disukai.Penelitian telah menunjukkan bahwa konsep atau orang-orang yang menguntungkan secara negatif dievaluasi ketika penilai diberi tahu bahwa sumber-sunber yang sangat negatif menyetujui konsep atau orang tersebut.Dengan kata lain , pastikan anda mengetahui begaimana pendengar akan mempersepsikan sumber yang menyetujui sebelum menghubungkan sumber itu dengan objek persuasif anda.Fenomena ini sekurangnya-kurangnya untuk menerangkan mengapa para pemain bola tidak mau bahkan menolak dengan keras untuk menjadi bintang iklan minuman keras atau minuman yang berkadar alkohol sangat tinggi.
- HUBUNGAN KOINSIDENTAL : Hubungan ini tidak dapat dibentuk dengan pembuktian dan penalaran.Akan tetapi hubungan ini berkaitan dengan penyajian objek persuasif dan pesan-pesan motivasional di dalam konteks yang sama.Sebuah iklan rokok terkenal melukiskanprokok merknya bergaya amerika sedangkan para perokok merk lain digambarkan sebagai orang yang aneh.Tentu saja,pengusaha pabrik tidak memaksakan hubungan sebab-musabab.F.T.C tidak akan menginzinkan pemasangan iklan bohong seperti itu.Namun pernyataan tidak langsung atau hubungan koinsidental seperti itu diperbolehkan.
KESIMPULAN
Komunikasi persuasif disini terjadi karena hubungan antara op[ini, sikap , kepercayaan, sasaran sikap, dan faktor-faktor motivasi.Keberhasilan persuasi ditentukan oleh terbentuknya hubungan antara sasaran persuasi anda dengan faktor motivasional.Lima cara menghubungkan sasaran persuasi dengan faktor motivasional, yaitu : hubungan kontingensi(argumentasi sebab-akibat), hubungan katagorisasi(bagian dari keseluruhan argumentasi), persamaan(argumentasi dengan analogi) dan koin sidental(hubungan yang dipandang dari kebiasaan).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar